Keangkeran Lawang Sewu

Keangkeran Lawang Sewu

Malem gengs, apa kabar semua? Semoga baik-baik saja ya, nah pas banget nih, malem ini adalah malem Jumat, cocok untuk share yang berbau kambing.. Ehh wkwk berbau mistis maksudnya, awas lho entar jangan jangan di samping kalian ada yang nimbrung baca gengs, hihihi..... Oke, sesuai judulnya, kali ini aku bakalan share tentang pengalaman pribadi ku saat mengunjungi bangunan lawang sewu, saat aku masih SMP tepatnya tahun 2015.
Lawang Sewu merupakan bangunan peninggalan Belanda di Kota Semarang yang memiliki banyak pintu dan jendela besar, yang akhirnya disebut sebagai pintu juga. Terletak di pusat kota Semarang membuat bangunan ini terlihat kokoh, bernilai seni tinggi, dan jauh dari kesan angker. Namun jangan terlena gengs, bagi mereka yang sensitif akan dunia gaib, tentunya akan merasa tidak nyaman saat berada di maupun dekat bangunan tsb, termasuk aku nih.... Secara memang aura di situ sangatlah kental, dan keseluruhannya negatif hihihi, so kenapa aku tetep maen kesitu? Semua kan karena iman, nggak ada kekuatan di dunia yang dapat menandingi kekuatan Sang Pencipta ya kan?.... 
Oke check it out... Waktu itu aku dengan kawanku sepulang sekolah berencana untuk having quality time gitu gengs, hehehe biasa, kids zaman now. Kami total berlima termasuk aku. Tempatnya kami putuskan di sebuah mall di pusat kota. Akhirnya bel pulang selolah berdenting, dengan semangat kami berlima mencegat..? Huh kayak preman bang wkwk menunggu bus trans semarang yang memang menjadi moda transportasi murah dan nyaman di Kota Semarang gengs. Setelah bermacet ria akhirnya kami tiba di salah satu mall tsb,. Maklumlah ya namanya anak SMP, palingan cuman muter muter gajelas, ngadem karena cuaca di luar yang terik, dan ending-endingnya paling jajan es teh **** **i yang murah meriah wkwk. Singkat cerita setelah bosan, kami keluar dari mall, namun arloji kami masih menunjukkan waktu yang cukup buat maen, karena di rumah juga paling ujung-ujungnya disuruh bantu-bantuin, wkwk. Akhirnya karena lokasi yang cukup dekat, kami memutuskan untuk mengunjungi Lawang Sewu, di samping itu kali pertamaku, tiket masuknya juga murah, so aku excited banget tuh wkwk. 
Sesampainya di sana kami membayar tiket masuk sebesar Rp 5 Ribu Rupiah untuk pelajar berseragam gengs, kalu umum Rp 10 Ribu Rupiah. Masuk kami ditawari jasa pemandu, namun kami menolak dengan alasan duit yang mepet hehehe, namun sebenarnya tarif jasa pemandu murah kok, hanya Rp 30 ribu Rupiah saja. Kami mengikuti arahan papan penunjuk arah wisatawan agar urut saat berada di dalam bangunan gengs, biar nggak kesasar, pertama masuk aku disuguhi sumur legendaris yang menjadi lokasi syuting salah satu film, di situ sudah ditutup rapat, penglihatanku mengatakan ada sesosok wanita di dalam sumur tsb, dan dia memberikan reka adegan ketika dia dibunuh oleh banyak laki-laki dan mayatnya diceburkan ke dalam sumur, dan di dalam sumur dia merintih minta tolong gengs, hmm temenku aku ceritain pasti pada marah malahan, wkwk, langsung buru-buru ninggalin aku, jadi malah aku takut sendiri. 
Pertama masuk juga aku sudah disuguhi aneka reka adegan, atau residual energi, ada tentara jepang baris, noni belanda pada jalan jalan, eh btw ini peninggalan Belanda kan? Iya, tapi waktu itu menurut residual energi yang aku lihat memang gedung tsb diambil alih Jepang, sampe dibantai gitu orang-orang Belandanya. Karena pada masa itu terjadi pergantian kekuasaan kan, dari, tadinya dijajah Belanda, diserahin ke Jepang. Di dalam gedung dibagi gedung A, B, C dan E. Nah yg tadi paling angker nih di gedung A gengs, gedung utama, deket jalan, di situ paling banyak lelembutnya, beeuhh aku aja gak kuat liatnya. Pertama aku ke gedung E, menurut penglihatanku ini adalah sebuah kantor dulunya, tempat pekerja arsip, dsb intinya yang kelasnya di bawah Pejabatnya, ane tau juga dari residual energi di situ, terus di lantai satu gedung E ada lorong gelap, di situ ada noni Belanda nya, nangis, mondar mandir, wajahnya mayan serem, lorongnya disekat oleh tembok yang tingginya tidak mencapai batas lantai 1,artinya kemungkinan itu tembok baru, dan si noni itu juga nyampe kebalik tembok itu, entah, mungkin untuk safety reason jadi disekat,. Di gedung E juga ada deretan pintu berjajar lurus sama di gedung B membentuk seperti lorong kereta, lurus bgt, selurus rambut habiz di rebonding wkwk. Disitu memang arsitektur bangunannya, jadi bukan ada unsur magisnya, cuman kalo diperhatikan ya bisa buat kepala pusing juga zih. 
Di lantai 1 nya juga ada akses menuju ruang bawah tanahnya gengs, salah satunya, menurut penglihatanku pusat masuk ke ruang bawah tanahnya sih ada di gedung A yang ditutup, dan waktu itu posisinya banjir, gak keliatan apa apa, dan memang ga ada petunjuk yang menunjukkan kemana letak ruang bawah tanah. Dilanjutkan ke lantai 2 gedung E, hampir sama, namun ada beberapa ruangan yang ditutup, di dalam ruangan yang ditutup memang ane juga liat ada hantu atau arwah nya, rata rata pada nunjukkin adegan mereka gelisah, sedih. Dan jangan anggap mereka berada di dimensi yg sama ya gengs, jadi mereka ga bisa komunikasi satu sama lain, tentang perbedaan dimensi itu akan aku bahas di tulisan selanjutnya. Di lantai 2 juga ada toilet umum, mungkin dahulu dipergunakan untuk para pegawai, ada area cewek dan cowok, di situ aku lihat ada noni belanda yang sepertinya bunting, dan berdarah, hmm, dan ada pekerja cowok yang bersliweran banyak. Itu juga spot serem tuh di toilet itu,. Lanjut, di lantai 2 ada jembatan yang menghubungkan ke gedung A dan B lantai 2,namun ditutup, ga boleh lewat gengs, mungkin safety reason lagi kembalinya. Lanjut naik ke lotengnya, panas, iya, pengap, iya, di situ aku lihat residual energi seperti tentara indonesia yang saat merebut tempat ini, menggunakan loteng sebagai tempat mengintai musuh, ada menara khususnya juga, dan menurut penglihatan ku ada sesosok jendral besar yang ikut di situ. Riuh sekali di situ, namun tentunya hanya aku yang merasakan, temenku sih cuman liat kayak loteng yg kosong hampa luas dan panas. 
lanjutbke gedung B, letaknya menyatu dgn gedung A, di gedung B sedikit banyak kita bisa merasakan perbedaan nya, di samping karena dekat dengan pusat keangkeran di sini, arsitektur dan material yang tampak lebih mewah dari gedung E, jadi so pasti tempat para pejabatnya. Di Gedung B auranya horor banget, banyak ruangan yang ditutup, banyak arwah seperti laki laki berpakaian jendral maupun tentara baik jepang mau lun Belanda. (Nah cerita nya setelah kunjungan ini, aku berkunjung lagi akhirnya kebetulan gedung A pas dibuka sebagian, singkat cerita kesan mistisnya hebat, dan banyak ruangan sengaja ditutup, diorama atau lukisan merupakan hiasan belaka untuk menutup keangkerannya)(di kunjungan ke 2itu juga masih belum ditunjukkan letak ruang bawah tanah yang legendaris itu, yah mungkin batas perizinannya hanya bagian tertentu gengs, jadi kita tetep kudu hormati itu.)eh btw kalo boleh curhat, di sini semua kemampuan ku bekerja, aktif, sehingga jika terlalu aktif, bangunan ini menyerap energi kita, aku merasakan lemas, laper, berkunang kunang saat tour hampir finish, huh selalu begitu ketika semua energi kugunakan untuk menerawang. Di gedung D, adalah sebuah bekas peron atau tempat naik kereta, sangat horor juga, namun ga ada akses masuknya, hanya bisa melihat dari luar, dan memang gelap, dan kotor, karena bersebelahan langsung dengan tanah kosong tak terpakai, hmm di situ juga banyak jin atau setan lokalnya sih,. Oh ya gengs, aku tambahin, kalau ada mitos bahwa ada lorobg bawah tanah yang menghubungkan lawang sewu dengan SMA 1 semarang atau RSUP Dr karyadi, menurut penglihatanku sih ada benarnya juga, mungkin sampai selarang belum ada bukti fisik, mungkin terowongan itubtertutup tabir gaib yang kuat, atau bahkan  terowongan itu memang gaib? Ah menurutku memang dibangun terowongan sih, kan juga untuk keperluan perang, untuk bertahan saat ada serangan musuh, buat kabur, gitu sih, namun jangan dijadikan acuan ya penerawanganku ini, karena ga ada bukti fisiknya.  Perjalanan selesai gengs, kita semua foto di lokomotif yg juga jadi ikon bangunan ini, dan keluar dari gedung menuju halte, untuk kembali ke rumah karena senja sudah tiba. Di perjalananku kali ini, aku mengambil kesimpulan bahwa energi gaib, tabir gaib, dan aura gaib di lawang sewu sangatlah kental dan kuat, bagi kamu yang masih noob, jangan coba coba melakukan aktifitas spiritual di sini, energi di sini sangatlah hitam pekat dan negatif, salah-salah kamu malah kesurupan atau pingsan, aku aja waktu itu sampe rumah lemes, tepar, laper, jadi habis mandi besar langsung makan sebanyaknya, dan minun sebanyaknya. Oh ya mandi besar juga diperlukan setelah mengunjungi tempat tempat yang angker atau mengandung unsur gaib ya gengs, tujuannya penyucian diri agar energi yang tidak baik, tidak terus menempel di tubuhmu, nantinya akan berdampak jelek bagi kalian. Oke sekian aku kira, panjang banget yak?, mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan nama, terutama nama gedung, mungkin aku salah ingat tipe gedung nya, namun semua yang aku ceritakan benar adanya, 100% real, no tipu tipu, tunggu tulisanku selanjutnya yaa.. 

Comments

Popular posts from this blog

Misteri Danau Beratan Bedugul Bali

Perjalanan Spiritual ke Sendang Jumprit

Di Santet